March 22, 2025
Ajaran Tuhan Yesus

Ajaran Tuhan Yesus

Ajaran Tuhan Yesus merupakan salah satu fondasi utama dalam agama Kristen. Namun, dalam Islam, Yesus dikenal sebagai Nabi Isa AS, seorang utusan Allah yang membawa petunjuk bagi umatnya. Islam mengakui keberadaan Nabi Isa AS sebagai hamba Allah yang diutus untuk menyampaikan ajaran kebaikan, sebagaimana para nabi lainnya. (Baca juga: Ajaran Tuhan Yesus )


Tuhan Yesus
Tuhan Yesus

Yesus dalam Islam

Dalam Islam, Nabi Isa AS adalah salah satu dari lima rasul ulul azmi, yaitu para nabi yang mendapat tugas khusus dari Allah. Ajaran yang dibawanya bersumber dari Injil yang diturunkan kepada beliau. Namun, umat Islam meyakini bahwa ajaran asli Nabi Isa AS telah mengalami perubahan seiring waktu. (Simak juga: Perbedaan Injil dan Al-Qur’an)

Islam memandang Nabi Isa AS sebagai sosok yang diberikan mukjizat luar biasa, seperti dapat berbicara sejak bayi, menyembuhkan orang buta, bahkan menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Mukjizat-mukjizat ini diberikan untuk menunjukkan kebesaran Allah dan membuktikan kenabiannya kepada Bani Israil.

Selain itu, Islam menegaskan bahwa Nabi Isa AS bukanlah anak Tuhan, melainkan seorang manusia yang memiliki tugas menyampaikan ajaran tauhid. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menjelaskan hal ini, seperti dalam Surah Al-Ma’idah ayat 116, di mana Allah bertanya kepada Isa, apakah ia pernah mengatakan kepada manusia untuk menjadikannya dan ibunya sebagai Tuhan selain Allah. Isa AS menjawab bahwa ia tidak pernah mengatakan sesuatu yang bukan haknya.

Ajaran Yesus yang Sejalan dengan Islam

Meskipun ada perbedaan fundamental antara Islam dan Kristen, terdapat beberapa ajaran Yesus yang sejalan dengan nilai-nilai Islam:

1. Keimanan kepada Allah yang Esa

Yesus mengajarkan ketundukan kepada Tuhan yang Esa, sebagaimana dalam Markus 12:29, “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” Islam pun menekankan konsep Tauhid, yaitu keyakinan kepada keesaan Allah tanpa sekutu.

Di dalam Al-Qur’an, konsep tauhid ditegaskan berulang kali, seperti dalam Surah Al-Ikhlas yang menyatakan bahwa Allah adalah satu, tidak beranak, dan tidak diperanakkan. Ajaran ini menunjukkan kesamaan dalam inti keimanan antara Islam dan ajaran Yesus yang asli.

2. Cinta dan Kasih Sayang

Yesus banyak mengajarkan tentang cinta kasih dan perdamaian. Dalam Islam, kasih sayang adalah sifat utama Allah (Ar-Rahman dan Ar-Rahim) yang harus dicontoh oleh umat manusia. Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya kasih sayang dalam hadisnya yang berbunyi, “Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Islam mengajarkan bahwa kasih sayang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada keluarga, tetangga, maupun kepada orang-orang yang membutuhkan. Ini mencerminkan ajaran Yesus yang menyerukan untuk mengasihi sesama manusia tanpa memandang perbedaan latar belakang.

3. Kepedulian terhadap Sesama

Yesus menekankan pentingnya membantu sesama dan menolong orang miskin. Dalam Islam, konsep ini dikenal sebagai zakat dan sedekah, yang merupakan bagian dari rukun Islam. Zakat diwajibkan bagi umat Islam untuk membantu kaum yang membutuhkan, sementara sedekah adalah bentuk kebaikan yang dianjurkan setiap saat.

Rasulullah SAW bersabda, “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha membantu orang lain dan tidak hanya bergantung kepada orang lain dalam kehidupan.

Perbedaan Utama dalam Islam dan Kristen

Meskipun ada kesamaan ajaran, Islam dan Kristen memiliki beberapa perbedaan utama, terutama dalam hal ketuhanan Yesus:

  • Islam menolak doktrin Trinitas dan menegaskan bahwa Yesus bukan Tuhan, melainkan nabi dan utusan Allah.
  • Dalam Islam, Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat ke langit oleh Allah.
  • Islam mengajarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi dan membawa wahyu terakhir, yaitu Al-Qur’an.
  • Kristen mempercayai bahwa Yesus wafat untuk menebus dosa manusia, sementara Islam menolak konsep dosa warisan dan menegaskan bahwa setiap individu bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.

Islam juga percaya bahwa di akhir zaman, Nabi Isa AS akan kembali ke bumi untuk menegakkan keadilan dan membimbing manusia menuju jalan yang benar. Ini sesuai dengan beberapa hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa Nabi Isa AS akan turun kembali untuk mengalahkan Dajjal dan membawa umat manusia kembali kepada ajaran tauhid.

Kesimpulan

Dari perspektif Islam, ajaran Tuhan Yesus atau Nabi Isa AS memiliki banyak nilai yang selaras dengan Islam, seperti tauhid, kasih sayang, dan kepedulian sosial. Namun, Islam menolak konsep ketuhanan Yesus dan mengajarkan bahwa beliau adalah seorang nabi, bukan Tuhan. Pemahaman ini penting untuk membangun dialog antaragama yang lebih baik dan saling menghormati.

Dengan memahami pandangan Islam tentang Yesus, kita dapat mempererat hubungan antarumat beragama dan menemukan titik temu dalam nilai-nilai universal yang diajarkan oleh para nabi. Islam mengajarkan bahwa semua nabi membawa pesan yang sama, yaitu mengajak manusia kepada tauhid dan kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan dan keadilan.