Es teh merupakan minuman favorit banyak orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Rasanya yang manis dan segar membuat es teh menjadi teman setia saat makan siang, berbuka puasa, hingga sekadar menemani obrolan sore. Namun, di tengah popularitasnya, beredar kabar yang cukup mengejutkan: benarkah es teh bisa memabukkan?

Pertanyaan ini mungkin terdengar aneh, namun bukan sekali dua kali muncul di media sosial dan menjadi bahan diskusi ringan masyarakat. Lantas, apakah benar es teh bisa memabukkan seperti alkohol? Atau ini hanya sekadar mitos belaka? Mari kita kupas tuntas dari sudut pandang ilmiah dan logika.

Apa Itu “Mabuk”?

Sebelum menjawab pertanyaan utama, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan mabuk. Secara medis, mabuk atau intoxication merujuk pada kondisi ketika seseorang mengalami perubahan fisik dan mental akibat masuknya zat tertentu ke dalam tubuh, biasanya alkohol atau obat-obatan psikoaktif.

Also Read:

Mie Ayam Pakuwon Mall Jogja: Kuliner Murah Meriah di Kantin Karyawan

Gejala mabuk antara lain:

• Pusing

  Also Read:

  Rekomendasi Dukun Banyuwangi Terbaik? Ini Faktanya!

• Tidak seimbang

• Bicara melantur

  Also Read:

  Rekomendasi Hosting Malaysia Terbaik untuk Website Anda

• Perubahan perilaku

  750 x 100 AD PLACEMENT

• Penurunan kesadaran

  Also Read:

  Cara Memilih Istri yang Baik: Panduan untuk Menemukan Pasangan Hidup yang Tepat

Zat yang menyebabkan mabuk biasanya memiliki efek depresan atau stimulan pada sistem saraf pusat. Jadi, untuk menilai apakah es teh bisa menyebabkan efek seperti itu, kita harus melihat kandungan dalam es teh.

Kandungan dalam Es Teh

Es teh umumnya terdiri dari:

Also Read:

Teknologi Kecantikan di Indonesia: Inovasi dan Transformasi Industri Estetika

• Air

  750 x 100 AD PLACEMENT

• Teh (dari daun teh kering yang diseduh)

  Also Read:

  Rekomendasi Tempat Makan di Pakuwon Mall Yogyakarta: Geprek Boss, Enak, Praktis, dan Mengenyangkan!

• Gula

• Es batu

  Also Read:

  Grup Facebook “Fantasi Sedarah” Dikecam Publik: Kebebasan Digital yang Menyimpang?

Tidak ada alkohol yang ditambahkan ke dalamnya, kecuali seseorang sengaja mencampurnya. Namun, teh mengandung kafein dan senyawa kimia lain seperti tanin dan teobromin. Mari kita bahas satu per satu:

1. Kafein

Kafein adalah stimulan ringan yang terdapat dalam teh, kopi, dan cokelat. Efeknya bisa membuat seseorang merasa lebih segar, fokus, dan waspada. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan:

Also Read:

Bakmi Jawa Goreng di Yogyakarta: Lezatnya Cita Rasa Tradisional yang Melegenda

• Gelisah

• Jantung berdebar

  Also Read:

  Jogja Exotarium Mini Zoo: Destinasi Outbound Terbaik di Sleman, Yogyakarta

• Sakit kepala

• Gangguan tidur

  Also Read:

  Peringatan Gempa Jogja 27 Mei: Mengenang Tragedi dan Meningkatkan Kesiapsiagaan

Namun, kafein tidak menyebabkan mabuk seperti alkohol. Efeknya lebih ke arah peningkatan aktivitas otak, bukan penurunan kesadaran. Jadi, jika seseorang merasa “aneh” setelah minum es teh, bisa jadi ia sensitif terhadap kafein, tetapi bukan berarti mabuk.

2. Tanin

Tanin adalah senyawa polifenol dalam teh yang memberikan rasa sepat atau pahit. Tanin memiliki sifat antioksidan dan sebenarnya baik untuk tubuh. Dalam jumlah besar, tanin bisa menyebabkan mual atau rasa tidak nyaman di lambung, tapi tidak membuat mabuk.

3. Gula

Gula dalam es teh yang terlalu banyak justru berpotensi menyebabkan rasa lemas, mengantuk, atau lonjakan energi yang tiba-tiba (sugar rush). Tapi sekali lagi, efek ini berbeda jauh dari mabuk alkohol.

Kemungkinan Salah Persepsi

Banyak orang yang mengaitkan sensasi “pusing” atau “melayang” setelah minum es teh dengan istilah mabuk. Padahal, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan hal tersebut, antara lain:

1. Minum Es Teh Saat Perut Kosong

Kafein pada teh bisa lebih cepat terserap saat perut kosong dan menyebabkan jantung berdebar atau kepala terasa ringan. Ini bukan mabuk, tetapi reaksi tubuh terhadap kafein.

2. Kurang Tidur atau Kelelahan

Kelelahan fisik dan kurang tidur membuat tubuh jadi lebih sensitif terhadap rangsangan, termasuk dari makanan dan minuman. Minum es teh dalam kondisi ini bisa membuat seseorang merasa lebih “berdampak”.

3. Efek Psikologis

Jika seseorang percaya bahwa es teh bisa memabukkan, ia mungkin mengalami efek plasebo, yaitu merasa mabuk hanya karena sugesti. Ini adalah reaksi psikologis, bukan karena kandungan zat tertentu dalam es teh.

Lalu, Dari Mana Asal Mitos Ini?

Mitos bahwa es teh bisa memabukkan kemungkinan berasal dari beberapa faktor:

• Penggunaan istilah “mabuk es teh” secara bercanda di media sosial atau meme.

• Reaksi individu terhadap kafein yang unik.

• Perbedaan persepsi antara “pusing”, “kenyang”, dan “mabuk”.

Beberapa orang bahkan menyebut bahwa “es teh warung” lebih “memabukkan” daripada yang buatan sendiri. Ini bisa jadi karena teh tersebut sangat manis, terlalu kuat seduhannya, atau disajikan dalam kondisi tubuh yang memang sedang lemah.

Apakah Teh Bisa Memabukkan Jika Dibiarkan Terlalu Lama?

Ada juga anggapan bahwa teh yang didiamkan terlalu lama atau basi bisa menyebabkan mabuk. Faktanya, teh yang dibiarkan semalaman atau lebih memang bisa mengalami fermentasi alami. Tapi, kadar alkohol yang terbentuk sangat kecil dan tidak cukup untuk membuat mabuk. Kecuali jika tehnya difermentasi secara khusus seperti teh kombucha.

Kombucha: Teh yang Mengandung Alkohol?

Kombucha adalah teh yang difermentasi menggunakan kultur bakteri dan ragi (SCOBY). Proses fermentasi ini memang menghasilkan sedikit alkohol, biasanya <0,5%. Di beberapa negara, kombucha dikategorikan sebagai minuman non-alkohol. Namun, jika difermentasi lebih lama, kadar alkoholnya bisa meningkat.

Namun, es teh biasa bukan kombucha, sehingga tidak melalui proses fermentasi yang sama.

Kesimpulan: Es Teh Tidak Memabukkan

Setelah ditelusuri dari berbagai sudut pandang — kandungan bahan, efek tubuh, hingga kemungkinan mitos — maka jawabannya jelas:

❌ Es teh tidak menyebabkan mabuk.

Sensasi aneh atau pusing yang dirasakan setelah minum es teh kemungkinan besar bukan karena efek memabukkan, melainkan karena:

• Reaksi terhadap kafein

• Kondisi tubuh yang kurang fit

• Konsumsi berlebihan saat perut kosong

• Efek psikologis

Jadi, tidak perlu khawatir untuk menikmati segelas es teh segar saat makan siang atau berbuka puasa. Namun, seperti semua hal dalam hidup, konsumsi secara wajar adalah kunci. Jangan berlebihan, terutama jika Anda sensitif terhadap kafein atau gula.

Penutup

Minuman sederhana seperti es teh bisa menjadi topik menarik ketika dikaitkan dengan isu-isu yang tidak biasa. Mitos bahwa es teh dapat memabukkan mungkin terdengar lucu, tetapi penting untuk mengedukasi diri dengan informasi yang benar agar tidak terjebak dalam kesalahpahaman.

Selalu kritis dalam menerima informasi, dan jangan ragu untuk mencari sumber terpercaya sebelum percaya pada sebuah kabar. Karena terkadang, yang kita butuhkan hanyalah logika — dan mungkin satu gelas es teh dingin untuk menyegarkan pikiran.